
IAIN PONTIANAK KUKUHKAN GURU PROFESIONAL TAHAP 2 DI KOTA SINGKAWANG
Singkawang (ppg.iainptk.ac.id) – Sebanyak 151 mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) dari IAIN Pontianak resmi dikukuhkan sebagai Guru Profesional dalam sebuah prosesi khidmat yang digelar di Gedung Serumpun Dayang Resort, Kota Singkawang, pada Selasa, 13 Agustus 2024. Kegiatan ini selain dihadiri secara offline juga diikuti secara online oleh beberapa mahasiswa yang berhalangan hadir. Pengukuhan ini menandai pencapaian penting dalam mencetak tenaga pendidik yang berkualitas, adaptif, dan berkarakter islami.

Ketua program studi PPG IAIN Pontianak, Ibu Ana Rosilawati, M.Ag dalam laporannya, beliau menyampaikan bahwa pengukuhan PPG Daljab diikuti oleh 151. 146 secara offline dan 5 orang secara online. Secara rinci beliau juga menjelasakan pembeiayaan mahasiswa PPG tahap 2 tahun 2024 yang terdiri 150. Sebanyak 121 orang APBD Sambas, Basnaz Bengkayang sebanyak 23 Orang dan APBD Provinsi Kalbar orang 6 Orang.

Beua juga menyampaikan bahwa apa yang telah dicapai oleh para guru professional ini merupakan bagian dari hasil proses panjnag dan berliku yang telah mereka upayakan
“selamat kepada para mahasiswa yang akan dikukuhkan. Proses panjang yang telah dilalui, mulai dari perkuliahan, praktik lapangan, hingga ujian kompetensi yang ketat, hingga akhirnya Ibu/Bapak mendapatkan gelar Guru Profesional (Gr). Ucap Ana sapaan akrab Kaprodi.
Selanjutnya, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Hermansyah, M.Ag. Beliau menyampaikan, ucapan selamat kepada 151 orang guru profesional yang dikukuhkan, perjuangan selama ini bagi guru yang mengikuti PPG sampai pada pengukuhan bukanlah sebatas mendapatakan gelar Guru Profesional (Gr) saja, tetapi merupakan pemegang kunci untuk membentuk karakter peserta didik yang akan menjadi pemimpin di masa yang akan datang.

“Guru sejati adalah guru yang terus belajar sepanjang hayat. Guru menjadi pelita dan penyuluh bagi peserta didik, terutama dalam menghadapi tantangan zaman. Guru berperan sebagai orang tua di sekolah bagi anak dan menjadi teladan bagi perkembangan anak-anak,” tutur Hermansyah.
Kakanwil Kemenag Kalbar, Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I melalui Kepaĺa Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (PAPKIS) H. Nahruji, M.Si berharap Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) makin profesional. Kabid Nahruji menyampaikan ucapan selamat kepada Peserta PPG yang dikukuhkan, dan menyampaikan ungkapan terimakasih kepada pemerintah kabupaten Kabupaten/kota yang peduli terhadap para guru dan menyiapkan anggaran peserta PPG Kalimantan Barat, dan telah mempersiapkan calon PPG untuk gelombang berikutnya.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada bupati/walikota se-Kalbar yang memiliki kepedulian terhadap para guru PAI. Mudah-mudahan semua guru PAI dapat terakomodir mengikuti PPG khususnya di Kalbar. Kami harap semoga Guru PPG yang dikukuhkan hari ini dapat melaksanakan tugas secara profesional,” ungkap Nahruji.
Rektor IAIN Pontianak Prof.H.Syarif, MA, menyampaikan bahwa “predikat profesional yang didapat hendaknya sampai pada perubahan identitas bagi guru, baik dari keprofesionalan mengajar, maupun hak yang didapat maupun tanggung jawab bagi guru. Oleh karena itu, guru hendaknya menjadi barometer teladan bagi siswa. Guru profesional tidak ada kata berhenti dalam belajar,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur PAI Kementerian Agama Republik Indonesia, Dr. H. Munir hadir melalui aplikasi zoom cloud meeting menyampaikan dan memberikan arahan terkait pengukuhan Guru Professional. Selain mengucapkan selamat juga hendaknya guru mensyukuri nikmat yang luar biasa, karena masih 110.000 guru yang menunggu antrian mengikuti PPG.

Biau juga berharap perhatian pemerintah daerah untuk turut serta menuntaskan guru PAI mengikuti PPG, mengingat jumlah guru PAI sebagian besar diangkat oleh pemerintah daerah. Syukur berikutnya hendaknya kepada LPTK IAIN, yang memudahkan bagi guru PAI tempatan untuk memilih LPTK yang dekat dengan domisi bagi guru PAI.
“Guru PAI harus mengamalkan ajaran dan pengajaran agama yang Rahmatan li’alamin. Menghindari pengajaran yang intoleran, radikal dan lain-lain yang berpotensi menimbulkan keresahan dan perpecahan,” pesan pak Munir denga serisus
Acara ini menjadi momentum penting bagi dunia pendidikan Islam di Indonesia, khususnya Kalimantan Barat, sebagai wujud nyata dari komitmen negara dalam mencetak guru-guru profesional yang mampu membawa perubahan positif bagi generasi masa depan.
Penulis : Kang Memed