
126 Mahasiswa IAIN Pontianak dikukuhkan sebagai Guru Profesional
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak kembali mencetak sejarah dalam dunia pendidikan dengan mengukuhkan 126 guru profesional melalui Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam Jabatan tahun 2024. Acara pengukuhan berlangsung khidmat di Hotel Al-Madera, Jl. Somba Opu, Makassar, pada Kamis (08/05).
Ibu Ana Rosilawati, M.Ag, dalam laporannya juga menekankan pentingnya integritas, tanggung jawab moral, dan kompetensi pedagogis bagi para guru profesional. Ia menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras peserta dan dedikasi seluruh sivitas akademika.


“Pengukuhan ini bukan hanya seremoni, tetapi tonggak awal bagi para guru untuk mengimplementasikan nilai-nilai keislaman, keilmuan, dan kebangsaan di ruang-ruang kelas mereka,” ungkap Ana
Prof. Dr. H. Hermansyah, M.Ag, dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak, turut memberikan sambutan inspiratif. Ia menegaskan bahwa tantangan dunia pendidikan ke depan semakin kompleks, dan peran guru profesional menjadi semakin vital dalam membentuk generasi unggul yang moderat dan berakhlak.
“PPG bukanlah akhir, melainkan awal dari pengabdian panjang dalam dunia pendidikan. Jadilah agen perubahan yang mampu menjawab kebutuhan zaman dan tantangan global,” ujar Prof. Hermansyah.
Sementara itu, Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, MA., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas pencapaian para peserta dan kerja keras tim PPG. Ia menekankan bahwa guru bukan sekadar pengajar, tetapi pendidik yang membentuk karakter dan masa depan bangsa.
“IAIN Pontianak berkomitmen untuk terus mencetak guru profesional yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga tangguh secara spiritual dan sosial,” tuturnya.
Beliau juga berpesan bahwa guru profesional adalah pengakuan negara sekaligus bukti bahwa kita mempunyai keahlian di bidangnya, mampu berinovasi dan beradaptasi dengan pekembangan.
“Sertifikat yang akan Bapak dan Ibu terima ini adalah legitimasi atas pengakuan negara bahwa bapak ibu telah menjadi guru profesional. Jangan berpuas diri atas apa yang sudah didapat, terus tingkatkan kualitas diri bapak dan ibu, maka kualitas kesejahteraan pun akan meningkat pula. Ingat! Guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian di bidangnya, guru yang mampu berkreasi dan berinovasi atas pembelajaran serta mampu beradaptasi pada tiap perubahan dan perkembangan zaman.” Tutup Prof Syarif


Melalui Zoom Cloud Meeting, Dr. M. Munir, MA sebagai direktur Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama dalam sambutannya menegaskan komitmennya untuk terus mendorong para guru Pendidikan Agama Islam (PAI) agar dapat mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
“Kami akan terus berupaya agar guru-guru PAI mendapatkan kesempatan mengikuti PPG. Ini penting agar kompetensi mereka terus meningkat dan relevan dengan tantangan zaman,” ujar D. Munir.
Ia juga menekankan bahwa guru-guru PAI tidak boleh berhenti pada pencapaian saat ini. Mereka didorong untuk terus mengembangkan kemampuan diri, berinovasi dalam pembelajaran, serta memanfaatkan teknologi sebagai bagian dari transformasi pendidikan Islam.
“Guru PAI harus menjadi agen perubahan. Mereka harus kreatif dan inovatif agar pembelajaran agama bisa lebih menarik dan membumi di tengah generasi muda,” tambahnya.


Upaya ini diharapkan dapat mendorong terciptanya ekosistem pendidikan agama yang unggul, moderat, dan sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan.
Acara pengukuhan dilanjutkan dengan pembacaan ikrar guru profesional yang dipimpin oleh salah seorang lulusan bernama Nasrawati, S.Pd.I. Kemudian dilanjutkan penyampaian pesan dan kesan oleh mahasiswa PPG dalam jabatan di LPTK IAIN Pontianak. Pesan dan kesan diwakili oleh Sita, S.P.d.I asal Jeneponto. Acara diakhiri dengan pembacaan doa.
Penulis : Abd. Hamid, M.Pd